Sabtu, 27 Desember 2014

Tirthayatra

Tirthayatra BEM STHD Klaten

"Perjalanan spiritual bukan sekedar Tirthayatra"

Om Swastyastu,
Om awignam astu namo sidham

       Puja astungkarah kami haturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asungkerta waranugrahanya kami dapat melaksanakan tirthayatra pada minggu, 21 desember 2014 tanpa ada satupun halangan. Kita sering mendengar istilah tirthayatra, tirthayatra berasal dari bahasa sansekerta, tirtha dan yatra. tirtha artinya pemandian, sungai, kesucian, air, toya (bahasa jawa) atau air suci, sungai yang suci. secara kenyataan pengertian tirtha mengarah pada wujud air. sedangkan yyatrea berarti perjalanan suci, jadi tirthayatra berarti perjalanan suci untuk mendapatkan atau memperoleh air suci. 
       Tirthayatra berasal dari kata 'Tr' yang berarti Tiryate Anena atau dengan Mana disebrangkan,dengan Mana orang disebrangkan dari lautan dosa. Titrtha juga berarti air suci, air kehidupan atau Nektar, juga tempat-tempat suci yang ada air sucinya, tirtha juga memiliki makna orang-orang suci, karena pada umumnya orang-orang suci berada di tempat-tempat suci yang ada air sucinya. Misalnya, di dekat sungai Gangga, Yamuna, Godawari, Narmada,Telaga Radhakunda dan lain sebagainya.
       Kemudian orang-orang suci juga disebut Tirtha, karena ini mereka diyakini mampu menyucikan, sebagaimana karunia yang ditunjukkan oleh tempat-tempat suci dan air. Sedangkan kata Yatra berarti Perjalanan. Dengan demikian, dari kita mencari dan mengartikan tirthayatra sesungguhnya bermakna perjalanan suci atau perjalanan suci atau perjalanan ke tempat-tempat suci untuk menyucikan diri dari pengaruh dosa.
       Oleh karena itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STHD Klaten Jawa Tengah mengadakan Tirthayatra ke pura-pura dan candi-candi dikawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Walaupun dijawa tidak seperti di bali yang identik dengan sumber pentirthan, kalau dijawa istilahnya Umbul atau sendang sumber mata air yang seharusnya dibuatkan seperti pura-pura dibali. Karena itu kita semua tahu bahwa tempat-tempat tersebut dahulunya digunakan oleh para leluhur untuk memanunggalkan rasa, karsa, dan cipta kepada Sang Hyang Widhi.

       Sebelum kita berangkat, sehari sebelumnya kami ngayah membuat banten yang harus dibawa kemudian perjalanan spiritual kami mulai dari pura Dharma Santi yang berada di Dsn. Sumberwatu Ds. Sambirejo Kec. Prambanan, Sleman-DIY. Sesamapinya di pura kami langsung menata bantennya dan melaksanakan persembahyangan bersama yang di pimpin oleh romo mangku toyo dari jurusan Penerangan.
 

Setelah selesai kami bersembahyang, kami melanjutkan perjalanan ke Situs Candi Barong yang berada di Dsn. Candi Sari Ds. Sambirejo Kec. Prambanan, Sleman - DIY.
Dilanjutkan ke Situs Candi Ijo yang berada di Dsn. Bukit Ijo Ds. Sambirejo Kec. Prambanan, Sleman - DIY,  banyak pengalaman spiritual yang kami dapat, terlebih di candi ijo.
Ini juga menjadi sebuah PR besar bagi generasi muda Hindu, bagaimana caranya agar warisan leluhur difungsikan sebagaimana mestinya, dan harus bisa menjaga dan merawat warisan leluhur kita.

  

semoga bermanfaat dan terimakasih,
Om Santi Santi Santi Om

Read More »

Senin, 22 Desember 2014

Warga Sari

KAWITAN WARGA SARI

       1. Purwakaning  angripta rum ning wana ukir,
Kahadang labuh kartika,
Panedenging sari, angayom tangguli ketur,
Angringring  jangga mure.

2.       Sukanya harja winangun, winarna sari,
Rumrumning puspa paryaka,
Ingoling tangis, sampuning riris sumar umunggwaning,
Sarengganing rejeng.
WARGA SARI
1.       Ida Ratu saking Luhur, Kawula nunas lugrane, 3. Bhatarane saking luhur, ngagana di ambarane
Apang sampun tityang tandruh,                                 Panganggene abra murub,
Mengayap betara mangkin,                                          Parekan sami mangiring,
Tityang ngaturang pejati,                                               Widyadara  Widyadari,
Banten suci, lan daksina,                                                Pada madudon- dudonan,
Sami sampun puput,                                                        Prabawa kumetug,
Pretekaning saji.                                                                Angliwering langit.

2.       Asep menyan majegau,                                            4.  Di Bale manike luwung,
cendana nuhur dewane,                                                 Mapanyengker  ring tlagane,
Mangde Ida gelis turun,                                                  Kadagingin tunjung tutur,
Mijil sakeng luhuring langit,                                          Tunjung abang tunjung putih,
Sampun medadaban sami,                                             Ring madyaning bale alit,
Maring giri meru reko,                                                     Ida Bhatara  ngerawos,
Ancangan sadulur,                                                             Ngangge sekar jepun,
Sami pade ngiring.                                                             Sekarang ka jagat sami






sumber : http://putusupriasa.blogspot.com
Read More »

BHAKTI SOSIAL BOYOLALI

BHAKTI SOSIAL BOYOLALI

Om Swastyastu

Om Anubadrah Kratawo Wiswantah

"semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru"

Puja Astugkara kami haturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena Bhakti Sosial atau Pengabdian Masyarakat yang kedua dapat kami laksanakan tanpa ada suatu halangan apapun, untuk bhakti sosial kami yang kedua kami memilih lokasi yang berada di sekitar lereng merapi, yaitu di Pura Amertha Bhuana, Dusun Tagung Gede, Desa Karanganyar, kecamatan musuk, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Seperti biasa sebuah kegiatan harus ada persiapan yang matang itupun tidak semua berjalan seperti rencana ketika sudah dilapangan, kami mengadakan beberapa rapat untuk kemudian langsung mempersiapkan semua peralatan dan keperluan yang dibutuhkan, termasuk bantuan-bantuan yang nantinya akan diserahkan kepura. Ada yang berbeda untuk bhaksos yang kedua ini, yaitu ada dana segar dari donatur yang sifatnya tidak mengikat, namun untuk mendapatkan dana tersebut perlu perjuangan yang keras yaitu dengan harus bolak-balik klaten - jogja, namun itu bukan masalah bagi kami karena ini semua untuk kesuksesan kegiatan kami. Secara teknis dilapangan kami samakan seperti bhaksos yang pertama yaitu Bhaksos di Sragen, dan hanya ada beberapa sesi tambahan di pembukaan dan pementasan lagu ciptaan temen-temen BEM STHD Klaten sendiri, berikut foto sebelum kami meluncur ke TKP.

Bhaksos kali ini memang tak banyak teman-teman lain yang ikut seperti halnya Bhaksos di Sragen, dikarenakan adanya suatu hal yang mereka tidak bisa tinggalkan, namun meski dengan anggota yang minim tidak menyurutkan semangat dan kekompakan kami untuk melaksanakan kegiatan ini, kami selalu ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat,meski masih banyak kekurangan dalam melaksanakan dilapangan. Oh...ya, pelaksanaan bhaksos yang kedua ini berbeda pemilihan waktunya dengan Bhaksos di Sragen, dengan mempertimbangakan beberapa faktor, kami memutuskan untuk melaksanakan bhaksos mulai siang sampai dengan pagi menjelang siang, yaitu pukul 14.00 - 11.00 wib, jadi kita bermalam di pura Bhuana Puja. Sepanjang perjalanan kami diiringi hujan yang lumayan deras, sampai dilokasipun hujan masih belum juga reda, dengan kondisi yang seperti inilah yang membuat rencana yang sudah tersusun rapi tidak dapat berjalan dengan mulus, tapi mau bagaimanapun sikonya kami harus melaksanakan kegiatan kami ini. Setelah tiba dilokasi, kami langsung mempersiapkan diri dan tempat, yaitu membersihkan air yang meggenang dan merapikan tempat yang sedikit berantakan, dikarenakan dipura ini sedang dilakukan pembangunan Taksu, yang rencananya akan di melaspas tanggal 21 Desember 2014 dan kedatangan tamu dari bali. Setelah tempat sudah siap kami memepesiapkan upakara untuk persembahyangan bersama dan pembukaan Bhakti Sosial,
setelah semuanya siap, giliran kami membersihkan badan dan memulai kegiatan pertama, karena kamar mandinya hanya dua untuk mempercepat waktu kami numpang di rumah umat sekitar pura, semuanya sudah siap, kami makan terlebih dahulu bersama dosen pembimbing kemudian masuk kesesi pertama yaitu persembahyangan bersama, sebelumnya kami mendata umat yang hadir dalam kegiatan kami ini.
   




















Dari jumlah umat 270 kepala yang hadir 160 kepala, kami sudah bersyukur sudah lumayan banyak yang datang, hal ini di karenakan cuaca yang kurang mendukung yaitu hujan yang mulai reda jam 7 malam, kami juga memberi dua jempol kepada umat hindu di musuk ini meski hujan mengguyur mereka masih semangat dan antusias mengikuti kegiatan kami. setelah umat sudah berkumpul, romo mangku kami persilahkan untuk memulai muput dan di lanjutkan persembahyangan bersama. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan laporan ketua panitia, ditengah sambutan kami membagikan snack kepada umat setelah semuanya selesai berikutnya pemberian punia pura dan bantuan kepada umat yang masih duduk di bangku sekolah secara simbolik dan kami bagikan keseluruhanya untuk mempersingkat waktu, dan yang terahkir sambutan dari ketua PHDI kecamatan musuk Bapak Sunarto,S.Ag sekaligus membuka secara resmi Pengabdian masyarakat kami, selain itu juga ada Dharma Wacana dari dosen pembimbing kami yaitu Bapak Sri Jangkung Sularsono, S.Ag kepada umat. sebelum menutup sesi pertama ini dari teman-teman kami membawakan lagu cipataannya sendiri. Selanjutnya umat kami persilahkan pulang kerumahnya masing-masing dan untuk pemudanya untuk di ajak Share bersama kami, banyak yang kami bahas selama kami sharing, terutama masalah yang sudah tidak asing lagi dan sudah menjadi masalah umat hindu di hampir diberbagai tempat, yaitu pindahnya umat dari hindu karena pernikahan, mungkin ini adalah PR besar bagi generasi muda hindu.

 
        

     



Dipagi harinya kami melakukan persembahyangan bersama anak-anak pasraman kemudian dilanjutkan senam pagi dan yoga Surya Namaskar, kami sangat bangga dengan semangat generasi muda di daerah ini anak-anakpun sangat antusias, kami mengumumkan jam 5.30 sembahyang bersama, jam 5.20 mereka sudah berkumpul dipura, 4 jempol kami acungkan kepada kalian!!!!
Setelah selesai yoga kami membagikan susu kepada anak-anak sambil istirahat sejenak, kemudian dilanjutkan mulai memberi materi, untuk mempermudah kami membagi kelompok menurut kategori klas atau jenjang pendidikannya, Paud dan TK kami jadikan satu, SD, SLTP dan SLTA. untuk Paud dan TK kami memberikan materi mewarnai gambar dewa dewi kesukaan mereka, untuk menambah semangat mereka kami akan memberi hadiah kepada mereka yang hasilnya paling baik, untuk SD memberi materi Panca Sradha dan Hari Raya Umat Hindu, SLTP dan SLTA kami memberi materi jejaitan banten dan pengutan sradha bhakti. 




















Berikutnya memasuki sesi yang terahkir yaitu penutupan kegiatan penagabdian masyarakat ini oleh ketua PHDI musuk, namun sebelumnya kita memberikan hadiah kepada peserta pasraman yang menurut panitia nilainya lebih tinggi, dan juga penyerahan cat untuk pura, sebenarnya kami akan mengecatnya sendiri, berhubung cuaca tidak mendukung maka kami menyerahkan kepada umat agar mereka yang mengerjakannya. Kemudian kegiatan Pengabdian Masyarakat ini di tutup secara resmi dan di ahkiri sesi foto bersama umat, setelah itu kami membersihkan sampah bekas kegiatan kami, mengemasi barang-barang kami dan kembali ke kampus tercinta STHD Klaten Jawa Tengah.



Om Santi Santi Santi Om






























Read More »

Senin, 01 Desember 2014

BHAKTI SOSIAL SRAGEN


Om Swastyastu

Atharva Veda XII.1.45  :
" Janam bibhrati bahudha mimasacam
Nana dharmanam prthivi yatokasam
Sahastram dhana dravinasya me duham
Dhruveva dhenur anapaspuranti ".

Artinya :
" Bekerjalah untuk ibu pertiwi, tanah air, dan bangsamu dengan berbagai cara. Hormatilah cita-cita bangsamu. Ibu Pertiwi sebagai sumber, mengalirkan sungai kemakmuran dengan ratusan cabang. Hormatilah tanah airmu seperti kamu memuja Tuhan. Dari jaman abadi Ibu Pertiwi memberikan kehidupan kepadamu semua, karena itu engkau berhutang kepada-Nya ".

Mari kita pedomani ajaran suci agama sebagai sumber inspirasi yang tak pernah kering dan setiap umat harus bangkit untuk menjalin persahabatan dinamis yang dilandasi kesadaran cinta - kasih, menjadi kekuatan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara serta perdamaian dunia yang abadi. 

 

Puja astungkara kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,karena atas asung kerta waranugrahaNya kami dapat melaksanakan kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan pada tanggal 23 november 2014 di pura MARGA LOKA, desa Pagak - Sumber Lawang - Sragen, Jawa tengah.
Kegiatan ini merupakan salah satu agenda dari Badan Eksekutif Mahasiswa, kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari segenap komponen STHD Klaten, sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar tidak kurang satu apapun.
Sebelum kami meluncur ke target sasaran, seperti biasa kami melaksanakan beberapa rapat untuk membahas dan merencanakan bagaimana dan seperti apa kegiatan ini akan dilaksanakan, setelah tersusun kepanitiaan dan teknis di lapangan, kemudian kami mempersiapkan perlengkapan apa saja yang akan di bawa ke target sasaran, setelah semua sudah fix, kami bersiap - siap untuk meluncur ke target sasaran untuk keesokan harinya. Kami start dari kampus tercinta pukul 06.00 wib,kemudian sampai ditempat tujuan, yaitu Ds. Pagak pukul 08.30, kami tak banyak waktu untuk persiapan, kami segera bergerak untuk melaksanakan acara Pembukaan Bhakti Sosial tersebut.
Adapun susunan acaranya sbb:
  1. Pembacaan sloka
  2. Laporan ketua panitia bhaksos
  3. Laporan ketua penyungsung pura marga loka
  4. Sambutan ketua PHDI kecamatan sumber lawang
  5. Sambutan ketua STHD Klaten
  6. Sambutan kepala desa pagak, segaligus membuka sacara resmi kegiatan bhakti sosial.  
  7. Pemberian punia pura dan beasiswa
  8. penutup


Pembacaan Sloka oleh Rta Sri Wahyuni dan Erlina Rahmawati

Pembawa Acara Erwin

Laporan Ketua Panitia Penyelenggara Agus Sutrisno

Laporan Ketua Penyungsung Pura Eka Permana
Sambutan Ketua STHD atau yang mewakili Drs. I Nyoman Suendi, M.Si, M.Pd

Sambutan Ketua PHDI Purwo Atmojo S.Ag












Umat setempat sangat antusias dengan adanya kegiatan kami ini, mulai dari anak - anak, sampai orang tua, berkenan meluangkan waktu mereka untuk mengikuti kegiatan kami mulai dari awal sampai di penghujung acara. Kami sangat bangga dengan mereka, dengan jumlah umat yang tidak terlalu banyak, mereka tetap bersemangat terlebih kepada orang tuanya, namun masih kurang untuk umat katagori pelajar, mereka masih sangat membutuhkan bimbingan, terutama penanaman srada mereka, hal ini juga disebabkan oleh tidak adanya guru pengajar agama hindu di sekolahnya, maka dari itu kami memutuskan untuk memilih tempat ini untuk sasaran kami. Dan kami pun berusaha untuk memberi pencerahan kepada anak - anak tersebut semampu kami, karena hal seperti ini jika tetep dibiarkan dan tidak pernah mendapat sentuhan, maka kelak mereka menginjak dewasa akan mudah terpengaruh dan ujung - ujungnya pindah keyakinan, jangankan orang yang tidak pernah mendapatkan pemahaman agama, orang - orang yang sudah berpendidikan dan bergelar "S.Ag" pun masih bisa berpindah keyakinan, dan kami sebagai generasi muda hindu tidak akan membiarkan itu terjadi.
Berikut suasana saat kami melakukan kegiatan di pura Marga Loka :


























Kami sengaja membagi tugas tim kami untuk melakukan dua kegiatan yang bersamaan, hal ini di karenakan tidak ada banyak waktu untuk kita disini, kegiatanya yaitu Dharma Tula dengan pembersihan disekitar area dalam pura.
Setelah semua kegiatan telah dilaksanakan, dilanjutkan untuk penutupan dan foto bersama bersama umat setempat, kemudian kami berpamitan untuk kembali kekampus tercinta STHD.

      Demikian postingan kami, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung dan pembaca, dan jangan pernah berkunjung di blog kami.

Om Shanti Shanti Shanti Om



Read More »

Selasa, 25 November 2014

Upanayana Mahasiswa Baru


  OM SWASTYASTU

Om awignam astu namo sidham



 Sebelumnya kami haturkan puja astungkara,karena atas asung waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa kegiatan upanayana mahasiswa baru STHD Klaten dan seluruh POKJAR se jawa tengah dapat kami laksanakan pada 23 November 2014 di Pasraman Padma Tawang Mangu - Karang Anyar dengan baik. Badan Eksekutif Mahasiswa STHD Klaten yg menjadi Panitia telah mempersiapkannya jauh hari yaitu mulai dari pembuatan kepanitiaan dan upakara yg perlukan dalam kegiatan tersebut.
Berikut adalah susunan Kepanitiaan Kegiatan Upanayana :

Pelindung        : Lembaga STHD Klaten
Penasehat        : 1. Drs. I Nyoman Suendi, M.Si, M.Pd

  2. Tukidjan, S.Pd

  3. Sugiman, S.Ag, M.Si
Ketua              : 1. Dwi Hantoro

  2. I Gede Denylandra
Sekertaris        : 1. Murni Lilik Megawati                    

  2. Zuly Ika Setyowati
Bendahra         : 1. Kadek Sumiyati

  2. Marsini
Seksi-seksi :
- Sie Acara                           : 1. Sumarwoto
                                               2. Triyani
- Sie Upacara dan Upakara  : 1. Rudi Doso Cahyono
                                               2. Agus Sutrisno
                                               3. Sutoyo
                                               4. Suyadi
                                               5. Hartono
- Sie Konsumsi                    : 1. Giyatni
                                               2. Nunik Wahyuni
                                               3. Arya Pradana
                                               4. Agus Siswanto
- Sekbid Organisasi             : 1. Triyani
- Pupdedok                          : 1. Eko Apriyanto
                                              2. Erwin





Selama dua hari kami mempersiapkan banten untuk di bawa ke Tawang Mangu dan di ayah/dibuat oleh teman-teman STHD sendiri,berkat kerja sama yang baik,banten dapat kami buat dengan baik. Ini beberapa foto-foto saat kami ngayah membuat benten di Kampus STHD Klaten.

Hari Pertama Ngayah
Hari Kedua Ngayah
Hari Kedua Ngayah

Setelah semua perlengkapan sudah siap, kami siap-siap meluncur ketawang mangu pada ke esokan harinya, namun untuk mematangkan rencana kegiatan, seluruh panitia menginap di kampus untuk melakukan persiapan tekniknya,disamping itu juga karena keberangkatan kami yang lumayan pagi, yaitu jam 06.00 WIB. 
Dan berikut foto-foto Upacara Upanayana;


 Dimulai dari pembukaan upacara upayana yaitu pemasrahan banten yg dipuput langsung oleh wasi Sunarto, S.Ag, M.Si kemudian dilanjutkan dengan upanayana para mahasiswa baru, kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama, dan sebelum upacara ditutup tentu saja ada dharma wacana dan tarian jawa.

 

   Setelah selesai kami semua beristirahat, dan pada malam harinya kami semua bertirta yatra ke situs menggung, yaitu salah satu situs peninggalan raja kerajaan medang kamulan yaitu raja Airlangga.
Setelah selesai melakukan tirta yatra dan perjalanan spiritual, rombongan kami kembali ke tempat istirahat dan mempersiapkan diri untuk berkemas dan tidur. Dan di pagi harinya rombongan kami bersiap - siap untuk kembali kekampus tercinta STHD Klaten 












Sekian dari kami, semoga bisa bermanfaat postingan kami ini, dan kami mohon maaf kalau postinganya masih acak kadul.
OM SANTHI SANTHI SHANTI OM

Read More »